Dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2023, LP Maarif NU Trenggalek mengadakan Lomba Jelajah Situs Sejarah Santri Trenggalek (LJS3T). Acara ini diikuti oleh ratusan anak SD/MI dan SMP/MTs di bawah naungan LP Maarif NU Trenggalek dengan tujuan menanamkan dan memantapkan ke-NU-an sejak dini.
Kegiatan yang berlangsung Sabtu (4/11) ini adalah bagian dari upaya LP Maarif NU Trenggalek untuk merekonstruksi jihad anak-anak, menghubungkan mereka dengan sejarah santri, khususnya pada peringatan Resolusi Jihad yang menjadi landasan Hari Santri Nasional.
Menurut Mahsun Ismail, perwakilan Sakoma LP Maarif NU Trenggalek, lomba ini diadakan untuk memperkenalkan tokoh-tokoh sejarah kiai dan santri yang berjasa dalam perkembangan Islam. “Maka kemudian kita adakan lomba sejarah situs santri dari makam ke makam. Rutenya bergiliran, setiap tahun di satu kecamatan ke kecamatan lain yang disitu ada situs sejarah santri,” ungkap Mahsun. Lomba Jelajah Situs Sejarah Santri ini telah berlangsung selama lima tahun dan melibatkan berbagai kecamatan di Trenggalek.
Lomba ini tidak hanya sekadar jejak sejarah, tetapi juga melibatkan serangkaian kegiatan seperti tahlil, mewarnai dan menggambar logo NU, yel-yel, pioneering, dan lomba kepramukaan. Semuanya dikemas dalam sembilan pos yang merepresentasikan “jelajah 9 pilar.” Nama-nama tersebut dipilih untuk menanamkan ke-NU-an kepada anak-anak dengan mengambil inspirasi dari mabadi khaira ummah.
Kegiatan ini bukan hanya memberikan wawasan sejarah kepada anak-anak, tetapi juga meningkatkan semangat mereka dalam berbagai kegiatan, seperti menghafal tahlil. LP Maarif NU Trenggalek berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan setiap tahun, mengokohkan jejak sejarah santri sebagai bagian integral dari pembentukan karakter anak-anak. (*)