Pada Sabtu, 29 Juli 2023, suasana di Stadion Minak Sopal Kelutan Trenggalek begitu istimewa. Seluruh pandangan di tempat itu didominasi oleh warna putih, karena semua peserta manasik, bersama guru dan orangtua mereka, mengenakan pakaian putih seolah sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah.
Hari itu adalah hari di mana kegiatan Peragaan Manasik Haji berlangsung. Acara ini menjadi kenyataan berkat kerjasama LP Ma’arif NU Trenggalek dan YPMNU Trenggalek sebagai motor penggerak. Partisipan acara berasal dari berbagai lembaga pendidikan, seperti PAUD, RA, TK, KB, SPS, dan TPA se Kabupaten Trenggalek. Meskipun ditargetkan ada 1.500 peserta, kenyataannya ada kurang lebih 4.000 peserta yang hadir, sesuai dengan informasi dari Ketua PC Lembaga Pendidikan Maarif NU Trenggalek, Dr. Mohib Asrori, S.Pd.I, MSI. Dalam acara ini juga dihadiri oleh Ketua Tanfiziyah PCNU Trenggalek, K. Yusuful Hamdani, MSI, dan Ketua YPMNU Trenggalek, Hj. Siti Mukiyarti, M.Ag, jajaran pengurus LP Ma’arif NU Trenggalek. Acara ini berlangsung mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.
Pembagian Kloter dalam even Peragaan Manasik Haji yang keempat ini terdiri atas Kloter 1: Karangan, Kloter 2: Trenggalek, Kloter 3:Durenan, Kloter 4: Pogalan+ Pule+ Kampak, Kloter 5: Gandusari+Tugu+ Watulimo.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan anak-anak tentang Rukun Islam ke-5, yaitu pergi haji jika mampu. Dr. Mohib Asrori berharap agar anak-anak dapat belajar nilai-nilai agama, moral, seni, bahasa, fisik motorik, dan kognitif melalui model pembelajaran sosiodrama sebagai calon Haji dan Hajjah. Selain itu ini sebagai bentuk implementasi Gerakan Sekolah Ma’arif (GSM), dengan slogan Ma’arif Bersinergi, Manfaati, mBarokahi.
Pengenalan pergi haji sebagai Rukun Islam ke-5 merupakan hal penting bagi anak-anak. Dengan mengenalkannya sejak dini, anak-anak tidak hanya menghafal urutan rukun Islam, tetapi juga memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain Rukun Islam ke-5, syahadat, sholat, zakat, dan puasa juga diajarkan kepada anak-anak. Pergi haji ke Baitullah adalah Rukun Islam yang kelima yang perlu diketahui oleh anak-anak. Biasanya, cerita tentang sejarah dan hikmahnya naik haji diceritakan agar anak-anak memahami ajaran dari Nabi Ibrahim AS ini secara mendalam dan bernilai positif. Kegiatan ini juga mengajarkan tentang kesetiaan, kesabaran, pengorbanan, dan keikhlasan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat mengenal, mengerti, dan mengaplikasikan ajaran agama sejak dini, sehingga tumbuh cita-cita dan keinginan kuat untuk melaksanakannya secara nyata ketika dewasa, dengan izin Allah. Semua ini tidak akan terwujud tanpa kerjasama dari berbagai pihak. Terima kasih disampaikan kepada para Kepala PAUD (RA, TK, KB, SPS, TPA) se-Kabupaten Trenggalek, guru pendamping peserta, panitia pelaksana, seluruh ustadzah, dan juga kepada orang tua/wali santri atas dukungannya. Semua pihak berkontribusi dalam kesuksesan acara Haji Cilik ini.
Dengan adanya acara Pendidikan Peragaan Manasik Haji ini, diharapkan anak-anak akan lebih memahami dan mencintai nilai-nilai agama, sehingga menjadi penerus yang berakhlak mulia dan mampu menjalankan Rukun Islam dengan sepenuh hati. Acara ini menjadi momen bersejarah bagi generasi muda Kabupaten Trenggalek dalam memahami makna ibadah haji dan menyadari pentingnya peran agama dalam kehidupan mereka. Semoga semangat keagamaan yang ditanamkan dalam acara ini dapat terus tumbuh dan menjadi bagian dari karakter anak-anak yang akan membawa berkah bagi mereka dan masyarakat di masa depan.
Terima kasih disampaikan pada pihak ketiga dan mensuport kegiatan ini, Multimedia SMK Islam 1 Durenan, Audio System SMK Islam 2 Durenan, Agna Studio, Zalika Store, Jagad Ijo Market dan Radja Cell.(*)