Guna memantapkan misi Maarif dan menguatkan himmah pengabdian dalam pendidikan, LP Maarif Trenggalek menggelar rapat kerja kepala sekolah dan madrasah, Sabtu (15/1). Bertempat di aula lantai 3 Gedung NU Trenggalek, kegiatan ini mengundang 241 pimpinan lembaga / satuan pendidikan di bawah naungan LP Maarif Trenggalek.
Selain mengundang pimpinan satuan pendidikan, rapat kerja juga menghadirkan pimpinan LWPNU Trenggalek, IPNU-IPPNU Trenggalek, Lazisnu Trenggalek, perwakilan BPJS cabang Blitar. Tak ketinggalan, hadir pula Ketua Pengurus Cabang NU Trenggalek KH Fatchulloh Sholeh.
Dr Mohib Asrori, Ketua LP Maarif Trenggalek, dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja menegaskan akan pentingnya karakter sami’na wa atho’na, utamanya di lingkungan Maarif. “Jangan sampai terbiasa menjadi makmum masbuq. Kita harus disiplin dan tertib administrasi. Kuncinya, kompak, biasakan sami’na wa atho’na,” ungkapnya.
Mohib mencontohkan, manakala ada guru Maarif yang diterima PPPK Guru dan ketika mengurus SK mengajar dari awal sampai akhir, satuan pendidikannya cenderung lamban dan tidak segera terlesaikan. “Dari kejadian ini saja, dapat dipastikan bila pimpinan lembaga yang bersangkutan masih kurang dalam sami’na wa atho’na,” tutur Mohib.
Dalam kesempatan rapat kerja tersebut, Mohib juga mensosialisasikan program-program strategis Maarif yang harus dikawal bersama-sama oleh segenap lembaga dan satuan pendidikan di bawah naungan Maarif Trenggalek. Diantara program-program tersebut adalah Sodaqoh Sewulan Sewu (S3), Gerakan Sekolah di Maarif (GSM), Anjungan Cerdas Maarif (ACM), dan Kelompok Kerja Kepala (K3) Madrasah.(*/fa)