Sejak didirikan pada 19 September 1929, Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama terus mengabdi dan berikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Di usia ke-91 LP Ma’arif NU tahun ini, Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin berharap LP Ma’arif NU mampu menjadi penggerak perubahan dalam bidang pendidikan.
Menurut Mustaysar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, implementasi visi NU yang strategis dalam bidang pendidikan harus diperkokoh oleh LP Maarif. Lembaga ini memiliki posisi penting dalam mendidik siswa yang berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
“LP Maarif juga berkontribusi melahirkan peserta didik yang menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan berkahlakul karimah dan memiliki haluan Ahlusunah wal jamaah baik itu akidah, fikroh, amaliah maupun harokah,” kata Kiai Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan di Puncak Peringatan Harlah LP Maarif ke-91 yang digelara secara virtual, Sabtu (19/9).
Fuqaha asal tanah jawara ini menambahkan, NU merupakan organisasi perubahan dan perbaikan. Selain menjaga tradisi dan transformasi NU berkomtimen melakukan inovasi yang berkelanjutan. Karenanya, LP Maaif harus menjadi salah satu penggerak perubahan dan inovasi di lingkungan Nahdlatul Ulama.
“LP Maarif harus menjadi salah satu penggerak perubahan dan inovasi di lingkungan NU,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PP LP Maarif NU KH Arifin Junaidi mengatakan, dalam usianya ke-91 tahun jaringan sekolah atau madrasah di bawah Maarif NU telah mencapai 21.682. Kata dia, pada Harlah tahun ini pihaknya mengangkata tema ‘makin mantap berkhidmah untuk negeri’.
Menurut pria yang akrab disapa Kiai Arjuna, untuk mengkoordinasikan 20 ribu lebih lembaga pendidikan se Indonesia itu, LP Maarif NU menugaskan 34 kepengurusan wilayah di tingkat provinsi, ratusan pimpinan cabang di Kabupatem/kota hingga ribuan kepengurusan MWC di tingkat kecamatan.
“Program Maarif PBNU difokuskan pada penguatan kelembagaan dan satuan Pendidikan dengan Manajemen Prefesional melalui program NU Smart School, Pelatihan kompetensi kepala sekolah/madrasah dan Guru Mata Pelajaran. Kami juga sedang giat mengawal gerakan afirmasi pengembangan sarana prasaraan pendidikan untuk keadialan dan pemerataan satuan pendidikan di lingkungan Ma’arif NU,” tuturnya.
Hadir pada acara tersebut, Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan para menteri kabinet Indonesia Maju.
sumber : maarifnu.org